Hutan pinus Gondosini di Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, bisa menjadi alternatif wisata alam. Tak sekadar pemandangan alam, Hutan Gondosini juga menyimpan sejarah panjang komoditas kopi masa Mangkunegaran.

Gondosini adalah pusat pembibitan utama kopi yang dipilih Praja Mangkunegaran. Lokasinya di lereng Gunung Lawu dianggap cocok sebagai tempat pembibitan berbagai jenis kopi dengan komoditas utama berupa robusta dan liberika. Kedua bibit kopi ini kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah perkebunan kopi (bumi bakopen) milik Kadipaten Mangkunegaran.Selanjutnya, muncul desa-desa pengolah kopi yang disebut dengan istilah pakopen di Wonogiri yang menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pemilihan kopi sebagai tanaman perkebunan di Wonogiri dilakukan berdasar pengalaman Mangkunagoro 0IV yang lebih dulu berhasil mengembangkan kopi di Baturetno.

Pada perkembangan selanjutnya, industri kopi berkembang di wilayah hampir seluruh wilayah Wonogiri, mulai dari Nguntoronadi, Ngadirojo, Girimarto, Jatisrono, Slogohimo, hingga Purwantoro.

Deretan pohon pinus yang menjulang tinggi dengan aliran air sungai yang deras dan bening di hutan ini bisa memanjakan mata pengunjung. Suara gemercik air mengalir di sela-sela bebatuan layaknya terapi alami. Tidak terlalu dingin, juga tidak terlalu panas, membuat hutan ini begitu nyaman dikunjungi bagi siapa saja.

Hutan Gondosini yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kecamatan Bulukerto ini relatif mudah dijangkau. Dari permukiman terakhir di Desa Conto, hutan ini hanya berjarak 1,5 kilometer. Hanya butuh sekitar 10 menit jika pergi ke sana menggunakan kendaraan bermotor dari permukiman. Namun, jalannya masih setapak cor beton.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *